Pages

Wednesday, December 7, 2011

budidaya lobster cara sederhana

 

Sebelum memasuki penjabaran tentang Budidaya Lobster perlu diketahui perilaku Lobster Air Tawar (LAT) yang cukup menarik diamati adalah Aktivitasnya saat perkawinan hingga munculnya juventil. Tahap awal yang dilaksanakan oleh setiap indukan adalah:

-Mencari pasangan ( dalam hal ini indukan biasanya sangat kolektif         dalam mencari pasangan/penjantan}

-Melakukan percumbuan antar pasangan       

-Melakukan perkawinan                                             

-Induk betina memngerami telur  






Cara Pembibitan (Pembenihan) Lobster Air Tawar

Pada tahap pembibitan lobster air tawar, paling tidak terdapat 5 faktor penting yang harus diperhatikan agar proses pembibitan dapat berjalan dengan sukses.


Diantara Kelima faktor itu adalah indukan yang anda gunakan, kualitas air yang anda gunakan, temperatur atau suhu air, pakan yang anda berikan, shelter serta pemindahan induk gendong telur ke media pengeraman.


   1. INDUKAN

      Lobster yang akan digunakan sebagai indukan dalam proses pembenihan lobster air tawar harus sudah melalui tahap  seleksi  indukan agar kualitas   bibit yang dihasilkan pada  akhirnya   nanti adalah   bibit   yang 
benar – benar berkualitas baik, dalam artian mempunyai laju pertumbuhan yang cepat dan sehat. Untuk mendapatkan indukan dengan kualitas baik, pembudidaya dapat memperolehnya dari panti induk ataupun mendapatkannya dengan cara melalui proses pembesaran calon indukan sendiri.


    2. KUALITAS AIR

      Beberapa parameter kimia air yang harus diperhatikan adalah pH, DO, DH, Salinitas, Amoniak, Nitrit dan Nitrat. Monitoring secara rutin dan berkala terhadap masing – masing parameter kimia air tersebut sangat penting untuk dilakukan. Kualitas air dapat dipertahankan dengan menggunakan berbagai cara, diantaranya dengan sistem resirkulasi air atau dengan sistem filtrasi air.


   3. SUHU AIR

      Suhu air terbaik untuk tahap pembibitan adalah 24 – 29 derajat Celcius. Adapun beberapa cara yang dapat ditempuh untuk membuat agar suhu selalu stabil dikisaran angka tersebut adalah dengan cara memilih wadah pemeliharaan yang mempunyai kemampuan untuk mempertahankan suhu, menempatkan wadah pemeliharaan jauh dari sinar matahari atau dengan menggunakan alat bantu berupa heater.


    4. PAKAN

      Pelet udang dengan kandungan protein sebesar 28 – 30 % dapat digunakan sebagai pakan. Selama periode pembibitan, ukuran pelet yang umum digunakan adalah yang berukuran D 0 – D 2. Pemberian pakan secara berlebihan harus dihindari karena sisa pakan dapat memperburuk kualitas air yang pada akhirnya nanti dapat membahayakan kelangsungan hidup lobster.


   5. SHELTER

      Ada banyak benda yang dapat digunakan sebagai shelter pada masa pembibitan ini. Misalnya : rangkaian potongan pipa paralon listrik, keranjang buah, ijuk dan waring. Masing – masing mempunyai tingkat keefektifitasan sendiri – sendiri. Hal yang harus diperhatikan adalah mengenai jumlah shelternya dikarenakan pada masa ini sifat kanibalisme yang ada pada diri lobster kecil sudah muncul. Pengaturan shelter juga harus diperhatikan agar tidak mejadikan areal wadah pemeliharaan menjadi sumpek dan tidak mengganggu sirkulasi air.


   6. PEMINDAHAN INDUK GENDONG TELUR

      Induk betina yang sedang membawa telur biasa disebut induk gendong telur. Ciri – ciri induk yang sedang gendong telur adalah banyak berdiam diri dan ekornya yang terlipat erat dan rapat karena melindungi telur. Induk yang sedang dalam kondisi seperti ini harus segera dipindahkan ke dalam wadah pemeliharaan khusus pengeraman. Pemindahan harus dilakukan dengan sangat hati – hati untuk menghindari rontoknya telur yang diakibatkan oleh berontaknya induk. Pengecekan terhadap ada atau tidaknya induk yang sedang gendong telur dilakukan 2 minggu setelah proses pemijahan terjadi.


~PENETASAN~


Siapkan media yang cukup luas serta shelter yang banyak. tali rafia dan waring sangat baik di gunakan. rendam dahulu tali dan waring selama sehari untuk menetralkan efek sampingnya.


Masukkan tali rafia dan waring secara acak, tali di letakkan memanjang bolak balik dari ujung ke ujung kolam letakan pemberat seperti batu agar tali tidak mengambang seluruhnya. jangan lupa pasang aerator juga


Indukan yang sudah mengeram selama kurang lebih 30 hari, sudah dapat di pindahkan ke media penetasan, caranya sama yaitu pindahkan bersama shelternya.

Perkiraan jumlah telur tergantung dari besarnya induk, sekitar 200-300 butir untuk indukan berukuran 4". telur yang sudah menetas akan menjadi anakan/burayak berukuran 4-5 mm. tidak seluruhnya telur akan menetas secara bersamaan setidaknya perlu 3-5 hari lagi agar telur semuanya menetas menjadi burayak. Bila sudah tidak ada lagi telur yang menempel di tubuh induknya, sudah bisa di pindahkan dan di karantina karena pada umumnya indukan tersebut akan moulting.


~PEMBESARAN BENIH~


Pemberian pakan untuk burayak cukup mudah, bisa gunakan pelet yang dihaluskan atau memberikan kuning telur yang sudah di rebus. berikan secara merata untuk optimal berikan sedikit tapi sering setiap hari. perhatikan juga kualitas air, ganti air 50% dan sipon tiap minggu.

Setelah 1 bulan lakukan penyortiran ukuran karena semua benih tumbuh tidak merata. tujuan sortir ini agar benih tumbuh merata di setiap ukuran karena persaingan makanan sama. Dibutuhkan waktu antara 70-100 hari untuk mencapai ukuran 5cm, hal yang perlu diingat adalah dalam tiap penetasan ada benih yang pertumbuhannya lambat sekitar 10-25% serta tingkat SR /survival rate sekitar 50-80%.


Sekian sharing yang bisa saya bagikan, Semoga dapat menjadi inspirasi bagi kita.. Sukses selalu.